Perkembangbiakan Anggrek Secara Vegetatif

Perkembangbiakan Anggrek Secara Vegetatif

Jelajah Network
Jumat, 02 Oktober 2020

 


Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari para pecinta tanaman, karena bentuk bunganya sangat indah dan cantik. Warna dan ukuran dari anggrek juga bervariasi. Beberapa spesies anggrek ada yang memiliki aroma harum yang tahan lama. Budidaya anggrek pun juga mudah apabila dilakukan oleh pemula yang menjadikan anggrek sebagai bisnis jualbeli.

Anggrek bisa dikembangbiakan sendiri dengan dua cara yaitu secara generative dan vegetative. Generative merupakan cara perkembangbiakan dengan penyerbukan. Sedangkan, vegetative merupakan cara perkembangbiakan dengan cara mengambil sedikit bagian dari tanaman indukan. Secara jelasnya akan dijelaskan perkembangbiakan dibawah ini.

Perkembangbiakan Anggrek Secara Vegetatif

Perbanyakan dengan cara vegetative umumnya bisa menghasilkan keturunan yang sifatnya sama dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal ini disebabkan oleh factor luar seperti pemupukan. Factor ini bisa menyebabkan ukuran tanaman atau ukuran bunga menjadi lebih besar. perbanyakan vegetative dilakukan dengan cara mengambil bagian tanaman lalu menanamnya secara terpisah. Cara perkembangbiakan anggrek secara vegetative, antara lain sebagai berikut:

Menggunakan Setek

Cara perbanyakan dengan setek umumnya dilakukan pada anggrek monopodial atau berbatang satu serta cara hidupnya terrestrial seperti anggrek Arachnis sp, Vanda terrestrial, dan Aeridachnis sp.  Ambil tanaman yang tinnginya sudah mencapai 2 (dua) meter atau lebih. Sekitar 80 cm dari pucuk tanaman, batang anggrek dipotong dengan gunting tajam.

Potongan batang ini kemudian ditanam dan bagian pangkalnya dirawat. Setelah 6 (enam) bulan, pada batang ini sudah muncul tunas-tunas baru sekitar 60 cm dan berakar. Tunas baru ini pun bisa dijadikan setek untuk ditanam kembali.

Pemisahan Rumpun

Pemisahan rumpun dilakukan dengan memecah tunas tanaman anggrek sympodial atau berbatang semu, seperti Dendrobium sp dan Cattleya sp. Anggrek yang siap dipecah sebaiknya dipilih yang bercabang 3 – 5 untuk dipisahkan.

Menggunakan Keiki

Keiki adalah anakan yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini umumnya muncul di ruas-ruas tanaman anggrek dewas. Keiki terbentuk jika media tanam tidak pernah diganti, sehingga kar tanaman banyak rusak. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tunas pindah ke ruas tanaman. Pada tanaman anggrek yang rajin diganti media tanamnya jarang muncul keiki.

Keiki yang digunakan berukuran panjang kira-kira sejengkal dan sudah menghasilkan akar sebanyak 3 – 4 helai. Saat memotong keiki, umbi induk harus ikut terangkat tujuannya agar anggrek tetap mendapt suplai makanan lewat umbi. Keiki sebaiknya tidak langsung ditanam tetapi ditempelkan dulu di lempengan pakis sampai terjadi penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2 – 3 buah, keiki siap dipindahkan ke pot. Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa berbunganya lebih lama dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan cara keiki hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium sp.

Kultur Jaringan

Perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan merupakan peluang besar untuk mengatasi kebutuhan bibit dalam jumlah besar serentak, dan bebas penyakit sehingga bibi yang dihasilkan lebih sehat serta seragam dalam waktu relative singkat sehingga lebih ekonomis (Rahardja, 2003). Teknik perbanyak tanaman ini dapat dilakukan sepanjang waktu tanpa tergantung musim. Selain itu, kultur jaringn juga dapat digunakan dalam pelestarian plasma nutfah yang hampir punah dan percepatan pemulian tanaman.

Manfaat lain dari kultur jaringan adalah keseragaman genetic dan memperbanyak tanaman yang sulit secara vegetative. Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan perbanyak cara lainnya. Hanya dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh ribuan bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan yang beriorientasi usaha atau bisnis dalam skala besar untuk memenuhi permintaan konsumen.

 

Perkembangbiakan secara vegetative memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihannya antara lain:

  • Relative lebih cepat berbunga
  • Lebih sederhana dan mudah dilakukan oleh orang awam
  • Sifat anakan sama dengan indukan jadi bisa mempertahankan keunggulan indukan
  • Bisa menghasilkan individu baru dalam jumlah yang relative banyak dalam waktu singkat (kultur jaringan)

Berikut kekurangannya antara lain:

  • Hasil anakan tidak ada variasi genetic (vegetative)
  • Rentan terhadap serangan hama karena tidak ada variasi maka jika terjadi serangan hama semua turunannya juga berpotensi yang sama
  • Biaya mahal untuk produksi massal (kultur jaringan)

Itulah informasi dari kami tentang perkembangbiakan anggrek secara vegetatif. Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit pengetahuan dan wawasan dari kami.

Apakah Anda salah satu pecinta tanaman Anggrek? dan masih bingung dimana belinya?

Disini kami menyediakan berbagai jenis bibit tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-bibit-anggrek/

Untuk pemesanan media tanam pakis silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-pakis-media-tanam-bunga-anggrek/