Anggrek Biru "Dendrobium azurem Schuit"

Anggrek Biru "Dendrobium azurem Schuit"

Jelajah Network
Kamis, 22 Oktober 2020


Anggrek merupakan anggpta familia Orchidaceae. Tanaman ini telah dikenal oleh masyarakat luas, memiliki nilai komersial dan estetika yang tinggi, sehingga banyak diminati baik sebagai tanaman hias maupun sebagai bunga potong. Dengan nilai jual tinggi, anggrek menjadi komoditas perdagangan baikk dalam negeri maupun luar negeri yang berpotensi sebagai sumber devisa negara.

Anggrek Biru memiliki nama ilmiah Dendrobium azurem Schuit ditemukan tahun 1938 oleh warga Inggris bernama Lucy Evelin Cheesman namun saat itu Lucy Evelin Cheesman belum mengetahui jenisnya. Ia membawanya sebagai specimen dengan menuliskan keterangan “Anggrek Dendrobium, tumbuh di pohon, berwarna biru tua” yang kemudian di serahkan ke museum di London. Hasil jelajahnya ia tuliskan dalam buku “Six Legged Snakes in New Guinea”.

Seorang peneliti bernama Andre Schuiteman dari National Herbarium di London pada tahun 2013 tidak sengaja melihat specimen anggrek yang kelihatan biasa aja. Kemudian ia membaca informasi keterangan specimen lebih detail. Ia mengatakan bahwa ketakjubannya pada keterangan specimen yang menjelaskan anggrek Dendrobium berwarna biru tua. Menurutnya anggrek pada marga Dendrobium di alam sebagian besar berwarna pelangi. Andre Schuiteman mendeskripsikan menjadi jenis baru yang ia namakan Dendrobium azureum yang berarti biru, dari 17.000 anggrek epifit hanya jenis ini yang memiliki warna biru tua.

Anggrek biru termasuk anggrek endemik. Di Indonesia ada sekitar 5000 jenis anggrek, dan 60% diantaranya endemic (hanya satu di wilayah tertentu). Salah satunya adalah anggrek Biru (Dendrobium azurem Schuit) yang ada di Pulau Waigeo, Papua Barat.

Mauritas Kafiar seorang staf Fauna & Flora International Indonesia Programme pada tahun 2016 melakukan penelitian burung di hutan Pulau Waigeo. Ia mendokumentasikan anggrek biru di sebuah batang pohon. Setelah 78 tahun dari penemuan Lucy Evelin Schuiteman, ini adalah kali kedua penemuan anggrek biru.

Selang empat tahun, pada tahun 2020, Fauna & Flora International – Indonesia Program dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua Barat melakukan ekspedisi mencari anggrek biru. Hasilnya menggembirakan, berhasil ditemukan.

Dikutip dari mongabay.co.id, Kepala Balai Besar KSDA Papua Barat, Budi Mulyanto mengatakan bahwa kekayaan anggrek menjadi salah satu dasar penunjukan Waigeo sebagai cagar alam, angggrek identitasnya Raja Ampat

Klasifikasi ilmiah dari anggrek biru (Dendrobium azureum Schiut), sebagai berikut :

Kerajaan         : Plantae

Divisi               : Tracheophyta

Kelas               : Liliopsida

Ordo               : Asparagales

Family             : Orchidaceae

Genus             : Dendrobium

Spesies           : Dendrobium azureum

 

Habitat anggrek Biru (Dendrobium azureum Schiuteman) menempel pada pohon pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Hutan di Pulau Waigeo Papua Barat memang masih sangat terjaga kelestariannya. Pohon yang menjadi tempat tumbuh anggrek Biru (Dendrobium azureum Schiuteman) seperti pohon besar dari jenis Vatica rassak, Pometia pinnta, dan Ficus sp. Diketahui anggrek adalah tumbuhan epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon lain, dengan tidak merugikan pohon pinang, tetapi juga tumbuh terrestrial di tanah atau humus daun.

Itulah informasi dari kami tentang anggrek biru endemik. Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit pengetahuan dan wawasan dari kami.

Apakah Anda salah satu pecinta tanaman Anggrek? dan masih bingung dimana belinya?

Disini kami menyediakan berbagai jenis bibit tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-bibit-anggrek/

Untuk pemesanan media tanam pakis silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-pakis-media-tanam-bunga-anggrek/